Saturday, September 4, 2010

Taqlid Bertempat

Ini suatu bab pada membicarakan akan taqlid oleh Al-Habib Munzir Al-Musawwa.

Taqlid adalah mengikuti perbuatan seseorang / guru tanpa mengetahui dalilnya, sedangkan yg saya (Habib Munzir Al Musawwa) sampaikan di forum ini, selalu mencantumkan dalilnya, maka itu bukan taqlid. Dan pada dasarnya, taqlid pada ulama yg soleh adalah lebih kuat dari dalil yg kita fahami, karena bisa saja kita berbuat dg batas pemahaman kita yg rendah, padahal guru itu lebih dalam dan luas ilmunya yg belum kita ketahui dalilnya, namun kita tak mau mengikutinya karena terjebak dengan pemahaman "belum kutemukan dalilnya". Justeru itu, telah menjebakkan kita pada kejahilan kita tanpa bisa mencapai kesempurnaan amal, tentunya lebih baik beramal dgn mengikuti/taqlid pada ulama yg 'alim dalam syariah dan shalih, walau tak tahu dalilnya, karena kita tahu ia lebih alim dari kita, dan kita tahu dia shalih bukan penipu, dan kita tahu ia selalu berusaha berjalan dalam sunnah. Para sahabat r.a pun bertaqlid pada Rasul saw tanpa menanyakan dalilnya, dan sebagian sahabat bertaqlid pada sahabat lain tanpa menanyakan dalilnya, ada yg sempat menanyakan dalilnya dan ada yg tidak sempat, misalnya ucapan sahabat/tabiin, "Aku melihat ibn umar berbuat demikian, atau aku melihat Utsman bin Affan ra melakukannya demikian", ini semua taqlid, tanpa mereka menanyakan dalilnya, taqlid semacam ini bukan taqlid buta, tapi hal ini lebih kuat dari dalil yg kita ketahui, karena yg dimaksud taqlid buta adalah ikut-ikutan sembarang orang yg tak jelas ilmunya dan kesolehannya, seperti para wahabi yg bertaqlid kpd ibn abdul wahhab yg bertentangan dgn jumhur (majoriti ulama') seluruh madzhab, seluruh madzhab bertawassul namun ibn abdulwahhab menentangnya, seluruh madzhab memuliakan kuburan nabi saw dan para solihin namun ibn abdul wahhab menentangnya, maka mereka itulah yg taqlid buta, kita bertaqlid dgn guru yg berjalan dalam sunnah, dan bukan hanya taqlid tapi disertai dalil yg jelas.

Rujukan: Habib Munzir Al Musawwa

Taqlid dalam akidah :

Adalah khilaf ulama' dalam perkara ini,
1. Sebahagian ulama' (ulama' yg besar2) berpendapat bahawa orang yg bertaqlid itu kafir.

2. Sebahagian ulama' berpendapat bahawa orang yg bertaqlid itu fasiq.

Taqlid dalam fiqh :

1. Wajib bagi awam muslimin

2. Haram bagi mujtahid

No comments: